Nggak kerasa ya udah hampir setahun setengah, kepergian ibunda tercinta. Oh terkadang aku menyalahkan diri aku sendiri, karena nggak bisa ngejagain ibu. Atau kanker itu terlalu kuat?. Ah ya sudah, tak akan gunanya menyesali semua itu, yang ada justru hanya kita yang tak bisa menerima takdir.
Ramadhan sebentar lagi, sudah jadi kebiasaan buat aku, untuk ziarah ke makam ibu dan ayah (maaf ya jadi so curhat). Ahh rasanya banyak banget yang pingin aku ceritain sama ibu, mulai dari SMA ku yang tercinta, sampai pr pr yang numpuk. Aduh kangen banget deh. Tapi aku percaya kok orang yang kita sayangi itu akan selalu ada di dekat kita, di hati kita.
Udah pulang dari makam, aku mencari nenek yang biasanya ada untuk menjaga makam. Tapi pas mau lihat rumahnya, udah nggak ada. Rumahnya udah hilang, tinggal alas rumah, semua bilik2 nya udah ditumpuk2. Oh karena banyak nonton sinetron, jadi aja mikir yang enggak enggak. Eh ternyata sih nenek sudah pindah rumah ke rumah pak haji. Ya setidaknya rumah itu jelas akan suasana keharmonisannya, dri pada harus tinggal sendiri
Sesampainya dirumah,,
Saya : assalamualaikum
Mbah : Wa alaikumsalam, eh udah pulang.
Saya : iya udah sore
Mbah : mamah sama bapaknya lagi apa?
Saya : (Gubrak) lagi mandi dulu, terus tidur (eh malah gue jawab)
Aduh kadang terdengar riskan dngan pertanyaan itu setiap pulang dari makam. Tapi setidaknya itu membuat ibu dan ayah lebih hidup dalam hatiku.
0 komentar:
Posting Komentar