KASIH ibu sepanjang masa. Kasih anak hanya sedepa alias bisa jadi hanya sejengkal. Kalimat bijak itu pula yang mungkin selalu terngiang di pikiran seorang Andres Iniesta. Menurutnya, sosok sang ibu yang sampai kini tak ingin dikenal masyarakat luas, adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan pribadi. Ia mampu memberikan ‘kehidupan’ bagi Iniesta. Tanpa sang ibu, bisa jadi ia hanya tumbuh sebagai anak yang kurang gizi, tak terawat dan mungkin saja menjadi anak yang tak normal.
Pasalnya, saat kecil, kehidupan keluarga Iniesta nyaris jauh dari harapan. Seluruh keluarga dipaksa untuk bekerja keras. Didikan itu pula yang dirasa Iniesta sampai sekarang. Tak heran, sikap ngotot yang selalu ia tampilkan kala membela Barcelona atau timnas Spanyol berlatar kisah hidupnya di saat kecil. “Aku tak mungkin melupakan itu. Pendidikan alam membuatku harus selalu bekerja keras, tanpa mengeluarkan banyak keringat, tak mungkin kita akan hidup. Nasehat ibu pun selalu kupakai sampai sekarang: bekerja keraslah, karena setiap keringat yang keluar bakal memberimu setenggak rejeki, filosofi itu sangat masuk dalam ragaku,” tutur Iniesta.
Tidak berhenti sampai di situ, sosok yang paling ditakuti dalam hidupnya tak lain memang sang ibu, seseorang yang begitu low profile dan enggan diekspos media massa. Pengorbanan sang ibu tak mungkin terlupakan. Demi kehidupan keluarga, sang ibu sampai rela bekerja menjadi pelayan kelas rendahan di Hotel Rambla, sebuah hotel di Albacete. “Ibu selalu pergi pagi dan pulang nyaris selalu lewat tengah malam. Ia pun pandai membagi waktu untuk anak-anaknya, di saat liburlah aku bisa menikmati kasih sayang ibu,” ucap Iniesta.
Pria yang rambutnya sudah mulai botak di area depan ini menyebut sang ibu bagai malaikat penyelamat hidup. Tak heran ia begitu takut kala ‘sang malaikat’ bakal pergi, ataupun minimal dia marah. “Dia seorang yang benar-benar luar biasa, aku palng takut jika dia sudah memberikan mimik wajah yang seolah-olah menekuk, aku masih sedikit berani pada ayah,” jelas Iniesta. Kini ia hanya bisa berharap sang ibu bahagia. Satu yang menjadi impian sang ibu tapi belum dipenuhi Iniesta adalah membawa timnas Spanyol menjadi juara dunia.
Pasalnya, saat kecil, kehidupan keluarga Iniesta nyaris jauh dari harapan. Seluruh keluarga dipaksa untuk bekerja keras. Didikan itu pula yang dirasa Iniesta sampai sekarang. Tak heran, sikap ngotot yang selalu ia tampilkan kala membela Barcelona atau timnas Spanyol berlatar kisah hidupnya di saat kecil. “Aku tak mungkin melupakan itu. Pendidikan alam membuatku harus selalu bekerja keras, tanpa mengeluarkan banyak keringat, tak mungkin kita akan hidup. Nasehat ibu pun selalu kupakai sampai sekarang: bekerja keraslah, karena setiap keringat yang keluar bakal memberimu setenggak rejeki, filosofi itu sangat masuk dalam ragaku,” tutur Iniesta.
Tidak berhenti sampai di situ, sosok yang paling ditakuti dalam hidupnya tak lain memang sang ibu, seseorang yang begitu low profile dan enggan diekspos media massa. Pengorbanan sang ibu tak mungkin terlupakan. Demi kehidupan keluarga, sang ibu sampai rela bekerja menjadi pelayan kelas rendahan di Hotel Rambla, sebuah hotel di Albacete. “Ibu selalu pergi pagi dan pulang nyaris selalu lewat tengah malam. Ia pun pandai membagi waktu untuk anak-anaknya, di saat liburlah aku bisa menikmati kasih sayang ibu,” ucap Iniesta.
Pria yang rambutnya sudah mulai botak di area depan ini menyebut sang ibu bagai malaikat penyelamat hidup. Tak heran ia begitu takut kala ‘sang malaikat’ bakal pergi, ataupun minimal dia marah. “Dia seorang yang benar-benar luar biasa, aku palng takut jika dia sudah memberikan mimik wajah yang seolah-olah menekuk, aku masih sedikit berani pada ayah,” jelas Iniesta. Kini ia hanya bisa berharap sang ibu bahagia. Satu yang menjadi impian sang ibu tapi belum dipenuhi Iniesta adalah membawa timnas Spanyol menjadi juara dunia.
0 komentar:
Posting Komentar