RSS

Ternyata Hari Ini Benar Benar ada

Assalamualaikum wr.wb. Salam Sejahtera (waduh kayak mau pidato aja ya?)


Selamat sukses buat kakak kakak kelasku yang akhirnya resmi juga jadi alumnus, setelah tadi-kurang lebih jam setengah sepuluh-Bapak Kepala kita Bpk Ahmad melepaskan secara resmi anak anak kelas 12 thn ajaran 2010/2011 (hiks hiks #eh serius lho gue nangis, sampai di tegur sama A Iqbal *pelatih angklung* beberapa kali)

Sebenernya jujur hari ini saya keluar dari pribadi saya (maksud?), saya-yang jujur aja nggak pernah nangis kecuali BARCELONA kalah- tadi itu justru nggak bisa menahan air mata lagi. Tiba tiba-entah berapa kali- air mata itu keluar dari mata saya (wah luntur tuh make up , mana udah bayar mahal lagi buat make up, eh di pake nangis).  Nah kalau sudah galau dan menangis begini, saya malas sekali untuk nulis nulis apalagi posting blog, TAPI berhubung diacara perpisahan tadi ada TEH INTAN (maaf ya sebut namanya) yang ternyata suka baca blog saya (cieee serasa artis) dan menebak siapa orang yang sering saya singgung-ternyata meleset sedikit- saya berniat menulis posting ini, sembarin menjelasakan siapa kah dia sebenernya ( ayo teh cek dis ot)

Flashback ya, jadi ceritannya seperti ini, Hari ini saya tampil di acara perpisahan kelas 3 (angklung),tadinya seneng aja bisa lihat kakak kakak yang pada lulus dan masuk universitas lewat jalur undangan (maklum 30% dari siswa yang daftar, diterima, itu rekor lho, diatas rata rata nasional  yang Cuma 17%), eh ternyata malah jadi ikut sedih, Anehnya sebelum acara di mulai saya udah sesak duluan dan pingin nangis (sebenernya saya juga aneh, jadi jangan tanya kenapa ya). Setelah 10 menit acara dimulai saya masih terbawa kesenangan, dan masih menikmati permainan saya memainkan angklung, tapi memasuki lagu kedua, pikiran saya kacau, sebenarnya saya tau penyebabnya, tapi saya malu mengakuinya (ceillahhh). Entah karena saya melihat mesiladro atau sahabatnya, yang jelas dada saya menjadi begitu sesak, serasa terjebak didalam lift BIP yang luas, atau kayak masuk ke dalam tabung LPG (emang penah? #yah mendramatisir lah).



Saya jadi nggak fokus main angklung, akhirnya dari pada merusak lagu, saya diam (nggak ikut main) pada lagu kedua. Waktu terus saja bergulir tanpa terasa, lagu demi lagupun angklung iringi. Saya yang semula yakin nggak akan sedih lagi, justru semakin  mersakan dada yang begitu sesak, air mata pun keluar jelas tak terhindarkan. Semakin saya melihat kedepan , saya justru menangis (lha kenapa?) sebabnya tak lain tak bukan, adalah dia beserta teman temannya duduk tepat didepan samping (nah loe apaan depan samping? Di depan kesamping sedikit, basa perancisnya nyerong hahah).  Tapi yang saya herankan kenapa saya menangisi dia? Toh dia kan bukan siapa siapa, teman bukan, pacar bukan, sahabat bukan, temen sempet deket??? . hmmm.  Saya perhatiin dia (tepatnya curi curi pandang) dia pakai jas-pantas sih- bagus, rapi. Warnanya?? Ada dehhh.


Setelah lama lama dan lama... saya terus memperhatikan gerak geriknya. Tapi ada satu hal yang membuat ganjal, temannya mesiladro ini justru diam saja di belakangm tempat paling pojok nggak bergabung dengan teman lainnya, sewaktu teman sekelasnya ada yang menampilkan acara, dia justru masih saja diam ditempatnya( ada lem nya gitu?) jelas nggak seperti biasanya (emang biasanay gimana? Yah nggak tau hubungi aja kantor polisi #plak). Itu buat saya janggal, mereka yang teman dekat justru seperti sedang ada masalah (hanya hipotesis).

Yah saya nggak berani meyimpulkan jauh jauh, hanya itu yang dapat saya uratakan.  Semakin saya memperhatikan gerak geriknya saya semakin ingin menangis, yang terbesit dipiktran saya saat itu adalah kehilangan sosok dia, yang seperti kakak yang suka banget sama bola. Nggak terpikir semakin jauh bahwa nanti, nggak pernah lagi saya lihat setiap hari sosoknya. Yang setiap hari, image nya tentang bola. Mau Barcelona, Liverpool, ataupun AC MILAN. Apapun itu.

Singkat cerita, acara hampir berakhir, sebelum SM*SH tampil (tau kan SM*SH? Nggak usah dikasih tau pasti lagsung pada AAAAAAAAAAAA #lebay)- saya sih bukan smashblas tapi ya nggak anti smashjuga kaleee, saya netral aja, toh mereka juga bersenii-, teman teman yang pada nggak suka smash dan bilang anti, malah ribut nyari bangku tempat paling depan (aduhhh dasar anak muda suka nggak mau mengakui deh), dan saya malah sibuk cari tempat duduk paling belakang, untuk menghindari keributan (lho? Nggak mau loe ketemu SMAAASSSSHHH itu? #bukan gitu juga, masalahnya gue nggak terlalu suka liat cowok joget joget, BARENGAN PULA trs Smash juga kan udah tampil 2 kali di sman 6 *sombong? # bukan ngapain lagi? Reza kan anak sman 6 jadi asa kumaha kitu hahah) sambil melihat mesiladro yang juga tidak heboh melihat smash. Saya memerhatikan dirinya, sesekali dia mengerutkan kening, atau menghentakan kaki. Yah nggak tau lah, dia menikmati musik atau apa, yang jelas dia nggak beranjak dari tempat duduknya seperti kebanyakan orang termasuk saya (yah kalau saya justru menjauh dari smash).  Ada cerita lucu nih, sewaktu lagi ada smash, tiba tiba msuklah anak anak SMP kedalam ballroom dan teriak teriak histeris  liat smash (sumpah jadi parno ngeliatnya), saya sih nggak bisa bilang aneh sama mereka, mereka kan punya selera masing masing. Lets Back, nah sewaktu acara itulah, saya memerhatikan dia dan semakin banyak kesempatan karena orang lain pada kedepan (hahahah). Acara akhirmya resmi berakhir setelah film dokumenter di putar, kelas 12 akhirnya kelas 12 salam salaman, sama guru, dan ternyata diam diam dina mengambil foto mesiladro (maklum dia ngeceng mesiladro), Kelas 12 akhirnya pada nangis juga, dan ternyata leleh juga air mata saya. Jujur saya bingung gimana menlampiaskan rasa tangis ini, yang jelas, saya  cuman bisa melihat kelas 12 dari kejuhan yang saling mengucapkan pisah. Sementara saya sendiri hanya bisa bersalaman dengan kakak kakak kelas yang lain-tentunya yang saya kenal- sambil menhan mata untuk nggak nangis (malu kan? Apa hubungannya nangis). Akhirnya acara tadi benar benar berakhir ketika mereka pergi.

Saya akhirnya pulang, dengan air mata yang terus menetes. Sesampainya di tempat parkir.........................................

Ooooooohhhhhhhhhh tttttttttidaaaaaaaaaaakkkkkkkkk saya lihat teman mesiladro itu, juga mau pulang (seneng dong? #yah nggak lah dia pulang sama ceweknya) hiks hiks..... Akhirnya dengan rasa dongkol yang SANGAT BESAR saya pulang. Nggak emut banget pulang, jalan naik motor pelan banget (rasannya orang yang kenal saya, pasti nggak nyangka itu saya).

Jadi siapa sih sebenernya yang saya suka?
Mesiladro, atau temennya?

yah untuk soal itu, hati saya juga belum benar benar  tau dan yakin..

Tapi yang paling aku yakin adalah saat ini saya mau menyampaikan

Semoga sukses kakak kakaku, yang menjadi bagian dari hidupsaya, yang selama satu tahun ini, ada dalam pikiran saya.



untuk Mesiladro : semoga sukses kak!
nggak akan ada yang kayak kakak.
yang baik, dan ngelucu, jaimnya persis deh sama saya
makasih udah pernah ngobrol tentang bola.
cepet punya motor ya hahah
kalau main futsal ajak ajak ok
Dan tolong sering sering OL di FB ya?

(walau pun nggak baca)


Untuk sahabat Mesiladro ( saya kasih nama Xaviesta aja)
maksih atas ngobrol singkatnya, dan konfirmasinya di FB

Nggak akan ada tatapan mata kayak kakak
semoga sukses dan langgeng, kalian best couple kok (sama sama pinter)
Semoga semakin pinter
Semoga nggak sering sering dengerin lagu pake headset (bahaya lho)

Semoga masuk universitas yang di inginin



Udah ah postingnya?
ternyata sudah ngantuk

Huaaaaa hari melelahkan
dan menyedihkan 

AKU AKAN MENCOBA BICARA DALAM HATI INI, BAHWA KAKAK KAKAK INI BUKAN HANYA CORETAN DALAM HIDUP SAYA, TAPI INI ADALAH UNTAIAN KALIMAT BAHKAN PARAGRAF DALAM KERTAS HIDUP SAYA.

maksih untuk semuanya

*teh intan, bikib hipotesis aja ya?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar