Apa Kabar Sahabat? (gaya pisan si pitta teh).
Kali ini saya lagi ingin bernostalgia dengan kenangan saya di waktu SMP, kenangan saya selama duduk di kelas 2, kelas yang dulu saya anggap adalah kelas terbaik (ai sekarang?, gak tau deh). Ketika itu saya masih sangat awam untuk menulis puisi (jago kitu ayeuna?) , tapi lumayan lah untuk melatih penulisan saya (ceilllah).
Jadi ceritanya saya buka lagi catatan kelas 8 yang saya simpan dilemari tua -maklum niatnya nya sih nyari yang hilang, tapi... malah nemu yang beginian ( catatan yang bikin gue nangis, 7 hari 7 malam )- yang sudah lama tidak terpakai. Setelah membuka beberapa lembar, saya menemukan puisi yang saya sendiri tidak percaya pernah menulisnya. Nah ini dia puisinya....
saat hujan datang , kutulis beberapa tulisan dalam secarik kertas,
aku yakin surat itu tak akan pernah sampai karena aku jua tak pernah mengirimnya
buatku, sekedar menuangkan rasa rindu terhadap semua melalui kertas itu, sesuatu yang indah
dan menitikan air mata itu adalah hal yang bukan mubadzir buatku untuk semua
dan menggoreskan panah itu bukan sesuatu yang sakit
menjatuhkan diri ke jurang yang tak berdasar bukan sesuatu yang ajaib
bahkan... sesuatu yang tak mungkin , bisa jadi mungkin...
menulis buku yang tak pernah usai bukan sesuatu yang hebat
menjadi juara bukan sesuatu spektakuer
tapi, jika panah yang kalian tusukan sebagai hilangnya rasa kebersamaan itu kedalam dadaku maka itu adalah sesuatu yang sakitnya melebihi putusnya kepala dari leherku
melebihi orang buta kehilangan tongkatnya
asalpun semua tau, semua tak mengerti
asalpun semua yang menangis tak bisa mengembalikan cinta
aku SENDIRI, ingin terbangun dari mimpi akibat kenangan yang tak terputuskan
ingin rasa menghilangkan kenangan indah yang menyakitkan
mungkin semua akan mengerti lambat setelah kita
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
ditelan angin Kehidupan oleh kenangan yang tak terputuskan
menjauh
bagai berlari di atas kaca selau tampak bayangan nya
maafkan semua ingatan ini
ingatan yang tak mungkin kulupakan
(hahahahahah) Itu dia puisi yang-percaya nggak percaya, karena saya juga ragu- saya tulis sewaktu itu. Aneh memang bila dibacakan, tapi ya itulah puisi saya.
Satu lagi, ternyata saya baru ingat!. Puisi itu saya tulis juga kedalam Catatan Facebook di http://www.facebook.com/note.php?note_id=306189474103 , disitu ada komentar dari teman teman saya.
#untuk Sahabatku dikala itu (sekarang juga kok)
Ranti Lani S
Wiwit Gumilarsari
Rifah Nur S
Nury Javita
Dara Citra Rahayu (yang sampai sekarang selalu nemenin saya kemanapun saya ingin pergi)
Kali ini saya lagi ingin bernostalgia dengan kenangan saya di waktu SMP, kenangan saya selama duduk di kelas 2, kelas yang dulu saya anggap adalah kelas terbaik (ai sekarang?, gak tau deh). Ketika itu saya masih sangat awam untuk menulis puisi (jago kitu ayeuna?) , tapi lumayan lah untuk melatih penulisan saya (ceilllah).
Jadi ceritanya saya buka lagi catatan kelas 8 yang saya simpan dilemari tua -maklum niatnya nya sih nyari yang hilang, tapi... malah nemu yang beginian ( catatan yang bikin gue nangis, 7 hari 7 malam )- yang sudah lama tidak terpakai. Setelah membuka beberapa lembar, saya menemukan puisi yang saya sendiri tidak percaya pernah menulisnya. Nah ini dia puisinya....
BERLARI DIATAS KACA
aku yakin surat itu tak akan pernah sampai karena aku jua tak pernah mengirimnya
buatku, sekedar menuangkan rasa rindu terhadap semua melalui kertas itu, sesuatu yang indah
dan menitikan air mata itu adalah hal yang bukan mubadzir buatku untuk semua
dan menggoreskan panah itu bukan sesuatu yang sakit
menjatuhkan diri ke jurang yang tak berdasar bukan sesuatu yang ajaib
bahkan... sesuatu yang tak mungkin , bisa jadi mungkin...
menulis buku yang tak pernah usai bukan sesuatu yang hebat
menjadi juara bukan sesuatu spektakuer
tapi, jika panah yang kalian tusukan sebagai hilangnya rasa kebersamaan itu kedalam dadaku maka itu adalah sesuatu yang sakitnya melebihi putusnya kepala dari leherku
melebihi orang buta kehilangan tongkatnya
asalpun semua tau, semua tak mengerti
asalpun semua yang menangis tak bisa mengembalikan cinta
aku SENDIRI, ingin terbangun dari mimpi akibat kenangan yang tak terputuskan
ingin rasa menghilangkan kenangan indah yang menyakitkan
mungkin semua akan mengerti lambat setelah kita
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
JAUH
ditelan angin Kehidupan oleh kenangan yang tak terputuskan
menjauh
bagai berlari di atas kaca selau tampak bayangan nya
maafkan semua ingatan ini
ingatan yang tak mungkin kulupakan
(hahahahahah) Itu dia puisi yang-percaya nggak percaya, karena saya juga ragu- saya tulis sewaktu itu. Aneh memang bila dibacakan, tapi ya itulah puisi saya.
Satu lagi, ternyata saya baru ingat!. Puisi itu saya tulis juga kedalam Catatan Facebook di http://www.facebook.com/note.php?note_id=306189474103 , disitu ada komentar dari teman teman saya.
#untuk Sahabatku dikala itu (sekarang juga kok)
Ranti Lani S
Wiwit Gumilarsari
Rifah Nur S
Nury Javita
Dara Citra Rahayu (yang sampai sekarang selalu nemenin saya kemanapun saya ingin pergi)
0 komentar:
Posting Komentar