Balik lagi ke Harry Potter nih, apalagi hari hari menunggu lirisnya Harry Potter 7 part 2. Terlepas dari yang menunggu rilisnya Film itu diputar di Bioskop, ternyata memang novel itu menuai banyak kontra dari berbagai kalangan, tidak terkecuali para guru di Amerika yang menganggap Harry Potter sebagai hal yang sangat bertentangan dengan agama. Situasi disini (Indonesia) pun sama dan akan tetap sama, jika kita menilai dari sisi keagamaan. Kenapa bisa demikian? Mari kita uraikan ...
Harry potter merupakan salah satu seri novel fantasi J.K.Rowling dari Inggris mengenai seorang anak laki-laki bernama Harry Potter. Di tangan Rowling dunia sihir yang terlarang itu menjadi sebuah dunia petualangan yang amat memikat anak-anak. Rowling boleh dibilang bahwa tulisannya hanyalah khayalan belaka. Namun dunia sihir adalah sebuah kenyataan. Di Eropa dan Amerika, agama wicca yang banyak melakukan praktik sihir berkembang dengan pesat.
Selama hampir satu dasawarsa, Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki.
Namun, Harry Potter adalah fenomena perang pemikiran yang dilancarkan orang-orang kafir dalam rangka menjauhkan generasi muda kaum muslimin dari Akidah Islam yang benar. Kehadirannya benar-benar membahayakan, karena bukan saja mengajak kaum muslimin untuk menyenangi buku-buku yang berbasis novel, tetapi pengaruh cerita dalam novel tersebut mendorong untuk membuat kesimpulan yang baru tentang sihir dan dunia sihir.
Harry Potter juga membawa pembacanya untuk mengandalkan diri sendiri berdasarkan pilihan, kehendak, dan teknologi / pengetahuan yang dimiliki. Dan, tidak mengakui adanya Allah, kekuasan-Nya, kekuasaan-Nya maupun anugerah-Nya. Pandangan ini sejalan dengan neo-paganisme yang sedang menjang kiti dunia barat. Neo-paganisme adalah sebuah spirituilitas yang berdasar pada kekuatan diri sendiri yang didukung oleh energi alam semesta. Islam mengecam segala jenis ritual sihir dan apa saja yang berhubungan dengan sihir. Karena sihir sama sekali tidak membawa kepada kebaikan dan kemaslahatan apalagi menyelesaikan masalah. Dalam Ajaran Islam, sihir dan tukang sihir tidaklah mempunyai kekuatan melakukan sesuatu kecuali dengan izin Allah.
"......Dan mereka (ahli sihir) tidak memberi mudarat kepada seorang pun dengan sihirnya, kecuali dengan izin Allah"
Sedangkan tukang sihir sebenarnya adalah orang-orang yang berjiwa pengecut dan penakut. Perasaannya selalu dihinggapi rasa cemas yang tidak diketahui kecuali Allah. Mereka ketakutan dengan adanya serangan, pembunuhan, kegagalan atau pengusiran, atau lain sebagainya.
Seorang muslim hendaknya menanamkan keyakinan dalam hatinya bahwa Allah akan senantiasa memberinya kekuatan dan perlindungan daribangsa jin, setan, dan tukang-tukang sihir. Bukan sebaliknya, yang justru mengandalkan kekuatan sihir.
Menurut saya pribadi, untuk mengkonsumsi Novel, setidaknya kita tidak bisa mencerna nya mentah mentah. Perlu kepahaman yang mendalam, apalagi menyangkut tentang akidah dan agama. Itu perlu keyakinan lebih pada agama kita, jangan sampai novel yang hanya sekedar BACAAN HIBURAN justru mampu merubah totalitas idealisme kita. Tapi, jika untuk kesenangan atau referensi tidak ada salahnya melatih daya imaginasi kita. Jadi tergantung dari mana kita melihat untuk membaca novel itu.
0 komentar:
Posting Komentar