RSS

KAU BUKAN HANYA SEKEDAR TITIK


Posting lagi!. Saya baru menyadari bahwa dia ternyata lebih baik dari yang saya kira. Saya tak pernah habis pikir kenapa saya masih meragukan perasaan saya. Seharusnya saya jangan dibutakan oleh kesukaan dia yang sama dengan saya. Toh saya juga tak merasakan apa apa.

Kali ini XAVIESTA, dalam setiap kesempatannya bertemu dia, entah disengaja (ini kalau gue ngikutin dia disekolah ups hahaha) maupun tidak, Jantung ini sepertinya memang langsung terkoneksi. Jika suara disekolah itu hening seperti saat ujian Kimia diawasi oleh bu *******, saya yakin pasti yang terdengar hanya suara jantung saya (buseettt lebay sumpah).

Memang jika saya bertemu Mesiladro, perasaan ini sesak. Tapi hanya sebatas tak ingin kehilangan, selebihnya, saya kembalikan rasa ini pada Xaviesta. Ah sudahlah lagi pula ini kan hanya perasaan, berharap nanti bisa berubah.

Akhir akhir ini memang saya suka sekali membuat puisi, sambil mendengarkan playlist lagu jadul yang saya buat di posting beberapa hari lalu. Untuk Xaviesta (sebenarnya kemarin juga pernah)



KAU Bukan sekedar titik
(kali ini saya buat dengan judul, karena perasaan ini beralasan kawan!)
Jangan tanya Siapa?
Karena kau tau aku

Jangan tanya Kenapa?
Karena kau juga menatapku

Jangan tanya Bagaimana?
karena kau yang melakukannya

Jika kau bilang ini Cinta
maka ku bilang ini Rasa

Karena cinta itu akan hilang, Rasa?
Jika kau bilang ini bodoh
maka  ku bilang ini sifat

Karena bodoh itu akan hilang. Sifat?
Jika kau bilang ini percuma
maka aku bilang ini siasat 


Karena dengan kepercumaan ini, kau pasti berpikir.
Berpikir untuk tinggal atau pergi


Seperti mentari, yang menyapa di Pagi hari, dan berlari di senja.
Seperti sang pengembara udara di langit biru

Hidupku ini kertas, jangan kau siram dengan kebisuan ini.
Kau bilang ya. Aku membaca itu dimatamu
Tapi kau lakukan adalah TIDAK

Hidupku kertas, maka tulislah selayaknya engkau berupa titik.
Kemudian aku panjangkan garisnya, 
supaya engkau menjadi garis dalam kertas itu.

Karena kau menuliskan titik itu, maka teruskanlah. 
Jika tidak, aku yang meneruskan

Dan itu Karena ku tak ingin kau adalah masa lalu. 
Tapi kau sebuah garis yang menentukan cerita masa depan


Saya tahu saya sangat “aneh” memilih. Dia memang tak lagi saya patut pertahankan (kenapa?) ,  Ya. Karena keadaan, tapi karena keadaan pula, keadaan perasaan ini, untuk tetap mempertahankannya.               

#note:  Jangan berakhir
              Karena esok tak kan lagi
              Satu jam saja
              Hingga kurasa bahagia mengakhiri segalanya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar